Minggu, 24 Oktober 2010

Tentang Anggota DPR Yang Ke Luar Negeri: Mereka Nggak Punya TV, Ya?!


Tadi aku nonton Metro Tv dan mereka disana lagi berdiskusi soal anggota DPR yang (tidak) terhormat yang studi ke Yunani buat belajar etika. Terus terang aja, ya aku nggak suka banget lihat para anggota DPR itu seenak perutnya aja.

Kok mereka tega banget ya bersenang-senang di atas penderitaan rakyat. Kenapa uang yang dipakai jalan-jalan itu nggat dipakai buat kesejahteraan rakyat aja? Masih banyak banget penduduk Indonesia yang bahkan untuk makan saja susah. Bahkan ada sampai yang nggak makan seharian karena nggak ada uang!

Pengangguran juga banyak banget. Masalah kesehatan juga nggak bagus. Yang paling anyar adalah bencana alam di Papua. Kenapa duitnya nggak dipakai buat mereka yang lagi susah di Papua sana? Inilah Indonesia! Aku nyesel dulu ikut pemilu. Nyesel karena yang aku pilih adalah wakil yang hanya ingin dapat jalan-jalan gratis ke luar negeri.

Yang lebih parah lagi menurutku nih, para anggota DPR itu sepertinya nggak nonton TV. Mereka bahkan tidak peduli pada rakyat yang pada protes. Mereka tetep aja kukuh pergi ke Yunani. Mereka punya TV apa nggak ya?!

Yang aku harapkan: gaji anggota DPR sesuai UMR aja (ato gajinya 1 juta aja tiap bulan. Kan kerjanya Cuma duduk2 doang!), nggak ada jalan-jalan ke luar negeri (kenapa nggak belajar lewat internet aja. Pake Facebook atau Twitter atau Skype). Mereka Payah!

Abs, 23/10/10

Jumat, 22 Oktober 2010

I’m Proud to be a Dreamer


Salah seorang temanku pernah mengutip kata bijak yang bunyinya kayak begini: Bermimpilah yang setinggi-tinggi dan semahal-mahalnya sebab bermimpi itu murah dan bahkan tidak bayar sama sekali.

Waktu pertama kali aku membaca kalimat ini, aku langsung suka. Kenapa? Sebab apa yang dikatakan kalimat itu sangat sangat benar. Absolutely right! Aku suka bermimpi dan aku bangga menjadi pimimpi. Bermimpi memberikan energi yang berbeda buatku untuk menjalani hidup.

Bermimpi seperti bensin yang bisa membuat nyala semangatku membesar. Memang sih, kadang-kadang ada orang sinis yang tidak suka melihat aku menjalani mimpiku. Tapi that’s okay for me. Bagiku orang kayak gitu justru pantas dikasihani. Dia sama sekali tidak mau bermimpi sebab dia takut! Takut kalau mimpinya bakal membawanya ke rumah sakit jiwa. How come!

Aku pertama kali suka bermimpi ketika aku menonton film-film Barbie. Boneka yang satu itu doyan sekali bermimpi dan mengajak kita untuk bermimpi juga. Dan aku ikuti ajakan itu. Hasilnya, aku merasa lebih bahagia. Sungguh!

Jadi, mulai sekarang penuhi hari-harimu dengan impianmu! Nggak ada salahnya kok. Dimana ada keinginan, disitu pasti ada jalan. Dan suatu hari nanti kamu bakal tersenyum karena kamu mendapati dirimu sudah berhasil meraih semua impian kamu!

Senin, 18 Oktober 2010

Aku Sudah Bosan Diselimuti Rasa Takut!


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, ‘takut’ diartikan sebagai merasa tak berani (ngeri, gentar) melihat (dsb) sesuatu yang pada perasaannya akan mendatangkan bencana bagi dirinya. Sedangkan, dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary ‘takut’ yang dalam hal ini aku terjemahkan sebagai ‘fear’ berarti the bad feeling that you have when you are in danger, when something bad might happen, or when a particular thing frightens you (perasaan buruk yang kamu miliki ketika kamu dalam bahaya, ketika sesuatu yang buruk mungkin terjadi, atau ketika hal tertentu membuatmu gentar).

Duh, kok ribet banget ya sampai buka kamus segala?! Sampai buka Oxford lagi. Ada apa nie? Yah, harus aku akui kalau kayaknya aku sedikit berlebihan sampai2 harus buka om Oxford segala (padahal sejak selesai skripsi gak pernah dikunjungi!).

Aku terganggu dengan perasaan yang aku cari artinya di kamus itu. Kalau di kamus, kayaknya hal yang bikin takut itu pasti. Tapi kalau aku, hal yang bikin aku takut itu justru nggak pasti. Yeah, semua katakutanku ada dalam angan-anganku saja.

Entah sejak kapan aku ngerasain perasaan ini. Yang jelas, perasaan ini bikin aku sama sekali tidak semangat. Aku bahkan kehilangan gairah buat menjalani hidup. Semangat yang dulu aku punya (yang sangat berapi-api) tiba-tiba saja lenyap diselimuti sama rasa takut.

Aku sudah mencoba berbagai hal buat mengenyahkan rasa takut ‘yang tidak nyata’ ini. Aku memulainya dengan membaca novel favoritku. Tapi tidak berhasil. Kemudian aku membaca Bhagawad Gita. Takutnya hilang waktu aku membaca kitab itu. Tapi waktu sudah selesai, perasaan itu kembali lagi.

Aku mendengarkan musik. Tapi musik tertentu malah membuat bayangan ketakutan di otakku semakin berkuasa. Aku hampir menyerah dan kepengen menghilang saja dari dunia ini. Tapi kemudian aku meneriakkan kata-kata ajaib dalam diriku.

Kata-kata ajaib itu adalah ‘ aku tidak peduli lagi. Nggak peduli apa pikiran menakutkan itu akan menjadi nyata atau tidak. Aku tidak peduli mati atau hidup. Yang jelas, aku tidak peduli. Biarkan saja semuanya kayak gitu!’ Setelah kalimat itu aku teriakkan di kepalaku, rasa takut itu perlahan hilang.

Abs, 18/10/10

Sabtu, 16 Oktober 2010

Aku Nggak Mau Jatuh Cinta!

Nuna bilang aku sangat egois. Dia bilang aku sok cantik dan dia bilang dia akan berhenti berteman denganku kalau aku terus begini. Nuna bilang, “Aku nggak nyangka kalo kamu ternyata orangnya seperti ini!” Dia lalu pergi dari hadapanku.

Aku terpaksa merenung sendiri. Apa yang salah? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya dan sahabatku malah marah padaku. Oke, ceritanya begini. Nuna punya kenalan seorang cowok dan dengan baik hati Nuna mengenalkan cowok itu padaku.

“Dia orangnya keren, lho!” Ucap Nuna padaku. “Ko, pokoknya kamu pasti suka!”
“Memangnya dia setampan Brad Pitt?” tanyaku waktu itu.
“Yah, jangan bandingin sama Brad dong. Jelas aja dia kalah! Kalo dia mirip Brad Pitt, aku nggak bakalan kenalin dia ke kamu. Buat aku sendiri aja!”

Kami tertawa nyaring. Sebelum sempat bertemu dengan cowok keren yang dimaksud Nuna, ternyata temanku itu sudah memberikan nomer handphone-ku pada sang cowok. Aku agak kaget waktu dia berkoar seperti itu dihadapanku.

“Nggak apa kan, Iko?” kata Nuna.
Aku masih tidak percaya. “Aku pengennya kenalan muka dulu. Aku males ngeladenin orang nggak dikenal lewat hp!”
“Ah, dia orangnya baik kok. Tenang aja. Dia pasti bikin kamu nyaman.”

Aku mengiyakan. Tapi kalau mau jujur, aku sebenarnya tidak suka harus menghadapi ini. Aku hanya ingin tenang. Hanya saja, mungkin ketenangan itu akan mengusik sahabatku. Aku ingin tenang dan aku perlu sahabatku. Beginilah jadinya dan aku pun mulai menerima sms dan telpon rutin dari cowok itu. Namanya Mario. Keren bukan?! Tapi aku tidak mau terlalu hanyut.

Hal pertama yang aku lakukan ketika Mario pertama kali mengirimiku sms adalah membuat alasan sejenius mungkin agar aku bisa mematikan handphone-ku. Yang pertama berhasil begitu pula yang kedua. Meski aku sempat gagal pada yang keempat, tapi tidak apa.

Yang ke tujuh adalah yang paling gagal sebab aku mengiyakan ajakan ketemuan Mario dan Nuna juga ikut. Aku berpikir waktu itu sudah saatnya untuk berterus terang kalau aku memang tidak menaruh hasrat apa-apa pada Mario.

Tapi aku tidak menyangka kalau Si Mak Comblang Gagal aka Nuna akan ikut juga. Jadi di tempat itu aku bilang saja pada mereka berdua kalau aku hanya ingin tenang dan tenang berarti aku tidak mau ada gejolak di dadaku. Aku tidak mau jatuh cinta. Aku juga tidak mau patah hati. Aku tidak mau marah. Aku juga tidak mau bersedih.

Tapi Nuna tidak mengerti. Dia tidak mengerti kalau aku sangat sakit setiap kali perasaan-perasaan seperti itu menyergapku. Aku sakit. Rasanya sangat sakit. Dan aku benci rasa sakit itu. Aku hanya ingin menjadi netral. Apa aku egois?

Abs, 16/10/10

Hidup

Apakah sebenarnya arti kehidupan? Pertanyaan yang kelihatannya dapat dijawab dengan gampang, akan tetapi apabila jawabannya tidak tepat maka akibatnya akan sangat fatal.

Ada beberapa orang yang sudah berbangga akan keberhasilan mereka menemukan arti kehidupan. Mereka bekoar bahwa merekalah yang terhebat dan menjalani kehidupannya seolah –olah hidup ini hanyalah berhubungan dengan materi. Mereka pamer materi kemana-mana.

Tapi apakah mereka bahagia? Apakah mereka tidak merasa bahwa apa yang mereka lakukan mungkin salah? Yang jelas, pada akhirnya orang lain yang sama sekali buta soal kehidupan mengikuti mereka tanpa ada pertanyaan. Sebab, orang tersebut menganggap bahwa kehidupan seperti itu membahagiakan.

Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang tidak berkelimpahan materi tapi hidup bahagia? Apakah orang seperti ini bisa dikatakan sukses dalam menjalani hidup.

Tapi ada satu teori pasti, yaitu hidup adalah tentang menyadri siapa diri kita yang sebenarnya dan berusaha bertindak sesuai dengan sifat sejati kita.

Abs, 27 oktober 2009

Selasa, 12 Oktober 2010

Mereka adalah Makhluk Paling Lucu Sejagat Raya!


Aku kira pembantaian terhadap ras anjing sudah berakhir. Tapi, beberapa hari yang lalu aku melihat lagi beberapa anjing dibantai dengan kejamnya. Apa yang salah ya? Padahal kayaknya rabies sudah nggak kedengaran lagi dengungnya.

Aku nggak mau lihat pembantaian itu. Menurutku hal kayak gitu kejam sekali. Apa salah anjing-anjing itu coba? Mereka dibantai tanpa tahu salahnya apa. Bahkan, anjing yang tidak menderita rabies pun kena bantai juga.

Mengingatkan aku sama beberapa tragedi pembantaian yang terjadi pada manusia. Nggak usah aku sebut. Kalian pasti sudah pernah denger! Duh, padahal anjing itu kan sahabat manusia. Apa mereka yang berkuasan nggak bisa pilih-pilih.

Maksudnya, cek dulu kek mana anjing yang rabies mana yang nggak. Yang paling bikin aku sedih adalah waktu aku ngelihat anjing betina di dekat rumahku, yang baru aja melahirkan anak-anaknya, mati dibantai begitu aja! Memang sih kejadiannya sudah lama banget.

Tapi melihat pembantaian beberapa waktu yang lalu, aku jadi ingat lagi. Untung aja anak-anak anjing betina itu bisa hidup. Seharusnya, mereka yang berkuasa lebih jeli lagi. Jangan asal bantai aja! Gimana kalau misalnya keluarga mereka yang diperlakukan kayak gitu?!

Just wanna tell you: anjing itu makhluk paling lucu di muka bumi ini!!!!!

Abs, 13/10/10

Enjoy Denpasar


Salah satu tempat yang cukup sering aku kunjungi di kota Denpasar adalah Lapangan Puputan Badung. Letaknya di depan kantor wali kota Denpasar and I think it's a nice place.

I mean, when you need a place that will make you feel like home, then this is the place.

Kayaknya tempat ini bukan hanya tempat peringatan perang Puputan Badung yang terjadi seabad lalu. Ini juga menjadi a gathering place for people of Denpasar.

Coba aja lihat tiap sore pasti banyak banget masyarakat yang kumpul disini, entah itu buat main bola, naik sepeda, atau hanya ngobrol aja.

Selain lapangan serba guna, di sebelah timur tempat ini terdapat Museum Bali yang punya banyak koleksi benda-benda kuno.

Yep, I just can say that you should visit this place. Then, you'll know what it feels like.

Senin, 11 Oktober 2010

Pagi Yang Hujan, Sepatu Yang Basah, dan Pengen Muntah

Aku bangun pagi banget hari ini dan aku langsung mendengar suara hujan di luar sana. Rasanya sangat pas menggambarkan keadaan jiwaku (yang kayaknya sejak bulan lalu selalu terguncang). Aku keluar kamar dan melihat sepatuku basah. Padahal seharusnya sepatuku yang itu nggak boleh kena air. Masalahnya, kulit palsunya bakal terkelupas.

Aku kembali masuk ke dalam kamar dan merasakan mual yang dahsyat dan aku benci ini. Perasaan ini bisa menandakan banyak hal. Bisa jadi ini bagian dari puncak stress-ku atau mungkin aku menderita penyakit kronis yang gejalanya diawali dengan muntah-muntah. Oh, apapun itu aku tidak mau terjadi. Aku mau tetap sehat.

Aku ingin menghadapi babak baru dalam hidupku yang aku tahu pasti berat sebab aku harus mulai segalanya dari awal lagi. Aku hanya ingin lewat babak yang ini aku akan mampu meraih mimpiku. Aku bukan orang yang hidup dengan mimpi setinggi langit. Aku cuma ingin jadi penulis. Aku ingin membagi apa yang aku tahu pada orang lain.

Aku ingin memberikan inspirasi buat orang lain meneruskan hidupnya sebab nggak bisa dipungkiri aku juga mendapatkan banyak inspirasi dari orang lain untuk meneruskan hidupku. Yeah, untuk meneruskan hidupku yang menurutku sangat datar.

Believe it or not, itulah yang aku pikiran setelah mendengar suara hujan, melihat sepatuku yang basah dan merasakan mual maha dahsyat!

Abs, 12/10/10

Senyuman Cinta

Cinta sangat kegirangan. Dia terlihat seperti baru saja memenangkan undian senilai 1 milyar. Tapi bukan itu yang membuatnya senang. Dia akan bertemu langsung dengan pria yang selama ini hanya dia sapa lewat akun facebook-nya.

Cinta mempersiapkan semuanya dengan baik. Dia mengenakan pakaian terbaiknya. Cinta bahkan sengaja membeli lulur paling mahal agar kulitnya terlihat kinclong. Dia sempat bertanya-tanya, “Kira-kira Dion bakal pake baju apa ya?”

Meski hanya kenal lewat Fb, tapi Cinta sudah sangat hafal dengan wajah Dion. Dia mengukir setiap jengkal wajah Dion di hatinya jadi dia tidak perlu meminta Dion mengenakan pakaian tertentu agar mudah dikenali. Cinta percaya pada dirinya dan kemampuannya mengenali Dion.

Cinta berangkat ke restoran yang sudah disetujui. Bahkan, saat di luar restoran dia terlihat sangat tidak sabar. Dia tersenyum sendiri.

Dan…disanalah Dion duduk. Dengan kemeja biru tua yang dibungkus jaket hitam. Cinta mulai melangkahkan kakinya ke meja itu. Tapi, tiba-tiba saja Cinta berhenti. Ada seorang gadis yang menghampiri Dion dan mereka terlihat luar biasa dekat dan mereka saling berpegangan tangan lalu Dion bangkit untuk pergi.

Cinta termenung. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia juga tidak bisa melakukan apa-apa. Ini seperti bom Hiroshima. Bahkan mungkin lebih buruk.

Akan tetapi, kemudian sebuah senyum merekah di bibi manis Cinta. Dia terlihat kembali seperti normal. Dia bahkan terlihat seperti tergelitik. Dia memutuskan untuk pulang. Dia akan pulang menemui suami dan anaknya yang menunggunya di rumah.

Abs, 10/10/10

Hey, I'm Sorry

Saya tahu, saya sudah bersikap sangat tidak dewasa dihadapan Bapak. Saya tahu saya sudah membuat Bapak marah. Saya tahu bapak sangat marah - sangat sangat marah. Pasti kesal karena sudah menerima orang yang sama sekali tidak bisa bersikap profesional seperti saya. But, I have somethings to say to you...

Saya ini sangat tidak dewasa. Saya juga plin plan. Saya sadar hal itu dan saya sudah berusaha untuk mengubahnya. But, you know what? It's so difficult to change that. I've tried for so long. Tapi tetap tidak berhasil! Rasanya kebiasaan gila dan sangat buruk itu sudah melekat di diri saya. Tapi saya bersumpah, saya sangat ingin berubah. Saya ingin sekali menjadi orang yang lebih baik.

Saya minta maaf karena sudah membuat bapak kesal dan juga marah. Sangat menyedihkan ya, orang kayak saya... But, again I'm sorry...This time, if you give that trust to me, I'll hold it tightly. I swear. I won't let you down. I'm sorry...

Abs, 11/10/2010

Minggu, 10 Oktober 2010

Dilemma Yang Lain

Ini adalah sebuah dilemma. Bukan dilemma pertama yang aku alami dan mungkin juga ini bukan yang terakhir kalinya. Rasanya hidup ini tidak bisa dipisahkan dari dilemma.

Aku menghadapi dua pilihan yang sangat berbeda tapi aku rasa aku bisa mendapatkan secercah harapan dari kedua pilihan tersebut. Harapan kecil yang tentu saja bisa membuatku lolos dari dark age dalam hidupku.

Yang pertama, sebuah pilihan yang membuatku akan dengan pasti terjun untuk menerpkan ilmu yang telah aku pelajari dengan susah payah selama hampir empat tahun. Bahkan pilihan yang ini memiliki kemungkinan untuk membawaku ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tapi pilihan ini berasal dari hal yang tidak aku sukai. Aku merasa aku tidak akan nyaman bila ada di dalamnya.

Yang kedua adalah sebuah pilihan yang bisa membuatku diam di dunia yang selama ini aku impikan. Bahkan aku berkesempatan untuk mewujudkan cita2ku kalau aku berada di dunia ini. Meski pun kesempatan untuk lanjut ke jenjang pendidikan yang selanjutnya agak suram (ini karena nggak ada beasiswa kayak yang dipilihan pertama). Tapi pilihan yang ini belum pasti! Aku bahkan tidak tahu pasti apakah aku bisa masuk ke dalamnya atau tidak. Aku masih harus menunggu keputusannya!

Satu lagi, pilihan yang pertama bisa saja membuatku berada dalam kondisi yang sekarat dan yang kedua bahkan lebih tidak pasti lagi (apakah aku akan sekarat atau tidak). Pasti pada nggak ngerti. Yeah, aku sendiri bingung…

Mungkin beginilah yang dihadapai bila sudah tamat sarjana. Ini bahkan lebih buruk daripada ujian skripsi (itu kalo dosen pengujinya baik. Tapi kalo bu susi, ogah dah!).

Abs, 10/10/10

Template by:

Free Blog Templates