Minggu, 10 Oktober 2010

Dilemma Yang Lain

Ini adalah sebuah dilemma. Bukan dilemma pertama yang aku alami dan mungkin juga ini bukan yang terakhir kalinya. Rasanya hidup ini tidak bisa dipisahkan dari dilemma.

Aku menghadapi dua pilihan yang sangat berbeda tapi aku rasa aku bisa mendapatkan secercah harapan dari kedua pilihan tersebut. Harapan kecil yang tentu saja bisa membuatku lolos dari dark age dalam hidupku.

Yang pertama, sebuah pilihan yang membuatku akan dengan pasti terjun untuk menerpkan ilmu yang telah aku pelajari dengan susah payah selama hampir empat tahun. Bahkan pilihan yang ini memiliki kemungkinan untuk membawaku ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tapi pilihan ini berasal dari hal yang tidak aku sukai. Aku merasa aku tidak akan nyaman bila ada di dalamnya.

Yang kedua adalah sebuah pilihan yang bisa membuatku diam di dunia yang selama ini aku impikan. Bahkan aku berkesempatan untuk mewujudkan cita2ku kalau aku berada di dunia ini. Meski pun kesempatan untuk lanjut ke jenjang pendidikan yang selanjutnya agak suram (ini karena nggak ada beasiswa kayak yang dipilihan pertama). Tapi pilihan yang ini belum pasti! Aku bahkan tidak tahu pasti apakah aku bisa masuk ke dalamnya atau tidak. Aku masih harus menunggu keputusannya!

Satu lagi, pilihan yang pertama bisa saja membuatku berada dalam kondisi yang sekarat dan yang kedua bahkan lebih tidak pasti lagi (apakah aku akan sekarat atau tidak). Pasti pada nggak ngerti. Yeah, aku sendiri bingung…

Mungkin beginilah yang dihadapai bila sudah tamat sarjana. Ini bahkan lebih buruk daripada ujian skripsi (itu kalo dosen pengujinya baik. Tapi kalo bu susi, ogah dah!).

Abs, 10/10/10

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates