Mulai hari ini, aku akan menambahkan sebuah rubrik baru di sarangku ini. Aku beri nama ‘Semangat.’ Dari namanya saja sudah jelas banget tujuan dari rubrik ini: aku ingin membagi semangatku sama semua orang dan aku berharap dengan berbagi semangat ini, aku bakal tetap dapat mempertahankan semangatku sendiri. Aku berharap, jika aku berbagi maka aku akan lebih ingat untuk terus membakar semangat dalam diriku!
Aku akan memulai dari sebuah kata bijak yang memang sering banget aku baca: “Kalau kamu membatasi pilihanmu hanya pada hal-hal yang kelihatannya mungkin atau masuk akal untuk dilakukan, berarti kamu nggak benar-benar mengejar yang kamu inginkan dan yang tertinggal hanyalah kompromi – Robert Fritz.”
Kadang-kadang hidup kita dipenuhi oleh banyak sekali keinginan dan harapan. Hal ini pasti juga diikuti oleh rasa yakin yang besar bahwa kita akan mampu mencapainya. Tapi lama-kelamaan, kita akan mulai kehilangan rasa yakin itu dan akan digantikan oleh banyak pertanyaan macam: apa aku bisa melakukannya? Aku kan belum berpengalaman?! Bagaimana mungkin orang yang nggak berpengalaman mampu melakukan hal seperti itu? Pada akhirnya, kamu akan memilih hal-hal yang memang menurut kamu mudah untuk kamu lakukan.
Nah, ini dia yang namanya membatasi diri. Kamu dipenuhi oleh pikiran kalau kamu tidak akan dapat melakukan atau mencapai sesuatu dan kamu mengalah dengan memilih hal yang kelihatannya mudah untuk kamu lakukan. Aku juga pernah mengalami yang seperti ini. Waktu wisuda tahun lalu, aku ditunjuk untuk menyampaikan pidato perpisahan di depan semua wisudawan dan wisudawati. Awalnya, aku yakin banget aku akan memberikan dan menampilkan yang terbaik. Tapi lama-kelamaan, aku mulai takut dengan tugas itu.
Di kepalaku mulai bertebaran pertanyaan ‘apakah aku akan mampu?’ atau ‘bagaimana kalau nanti gagal?’ atau yang lebih parah ‘bagaimana kalau aku tersandung sandalku yang hak-nya super tinggi?’ Aku jadi ketakutan sendiri. Bahkan hari itu aku sama sekali tidak mau menyentuh teks pidato yang sudah aku susun dengan baik. Aku menganggap diriku akan gagal dan aku tidak mampu!
Tapi kemudian aku berpikir lagi: aku kan belum mencoba. Bagaimana aku tahu kalau aku akan gagal? Memangnya aku ini manusia super apa, yang dengan hebatnya dapat memprediksi masa depan? Aku kalahkan semua rasa ragu dan pembatas dalam diriku. Aku maju ke depan dan membacakan pidatoku. Dan tahu nggak, tidak satu pun ketakutanku terjadi. Aku nggak tersandung. Aku malah mendapatkan applause yang meriah! Meski aku nggak seperti orator yang sudah berpengalaman, aku toh tampil lumayan dan itu adalah kebanggaan tersendiri sebab aku mampu menghancurkan tembok pembatas yang membentang dalam diriku. Tembok yang sering banget nggak memberikan banyak pilihan buatku.
Coba deh sekarang kita pikirkan lagi. Sebenarnya, kalau kita mampu mengalahkan semua pikiran negatif dalam diri kita dan maju terus tanpa mempedulikan mereka, nggak ada hal yang nggak bisa kita lakukan. Kita diciptakan hebat oleh Tuhan dan harus kita manfaatkan. Yang jadi masalah adalah pikiran kita yang ngwur kemana-mana. Memberikan bayangan negatif dan mengerikan sehingga membuat kita mundur sebelum melakukan sesuatu. Berhentilah percaya pada pikiran gila seperti itu maka kamu juga akan berhenti membatasi diri kamu! Pikiran yang seperti itu tidak akan pernah terjadi sebab itu toh hanya pikiran – bayangan yang nggak jelas riwayatnya!
Jadi, sekarang majulah dan cuekin semua pikiran gila yang menciptakan tembok yang membuat kamu terbatas. Kamu diciptakan hebat. So, jadilah orang hebat itu!!!
0 komentar:
Posting Komentar