Minggu, 21 November 2010

Lihat Saja!


Inilah stress tingkatan lain. Aku bertemu lagi dengan kawan lama yang memaniku waktu aku membuat skripsi. Bahkan, si rasa takut juga tetap kukuh menemani stress. Aku harus akui kalau rasa sakit di perutku belakangan ini pasti karena aku stress.

Aku ingin sekali terbebas dari semua perasaan menekan ini. Aku tidak mungkin membiarkan mereka menemani hari-hariku. Kalau tetap seperti itu, bisa-bisa aku menjadi pekerja yang tidak professional.

Aku pernah membaca di salah satu kitab (mungkin Bhagawad Gita – Oh, maaf karena aku bahkan lupa hal ini!) bahwa jika kita sedang mengalami rasa negatif di dalam diri kita, sebaiknya kita lihat saja semua perasaan itu.

Jangan melihat ke yang lain, objek lain, apalagi orang lain. Lihat saja perasaan-perasaan negatif itu dan lama-lama mereka akan kabur. Kita bukan perasaan negatif itu jadi kenapa kita harus mengidentikkan diri dengannya. Kita adalah keberadaan yang terbebas dari semua rasa negatif.

Kira-kira begitu yang aku baca. Sudah pernah aku coba dan memang berhasil. Hanya saja, tidak gampang bila terus melakukannya. Rasa negatif yang ada dalam diri pasti akan terus melawan sebab mereka tidak suka dimusnahkan. Dan disinilah kita harus berubah menjadi tangguh!

Aku ingin terbebas dan I’ll keep fighting!

Sabtu, 06 November 2010

Indahnya Meja Dosen


Akhirnya aku bekerja juga. Dan tahu nggak, pekerjaan pertamaku adalah menjadi pengawas ujian tengah semester Mahasiswa Universitas Mahendradatta! Rasanya aneh aja. Apalagi pas pertama kali masuk ke kelas aku agak gugup.

Masalahnya, ini mahasiswa! Bukan anak SD atau SMP (dulu kan aku ngajar les Bahasa Inggris buat anak SD dan SMP). Tapi untungnya, setelah beberapa menit rasa gugup itu hilang dengan sendirinya. Aku mulai terbiasa dan dimulailah kesadaran yang belum bisa berhenti aku tertawai sampai sekarang.

Aku duduk di depan, di meja dosen dan melihat semua mahasiswa yang mengerjakan soal-soal yang diberikan. Yang aku lihat: aku dan teman-temanku saat masih kuliah dulu. Mereka bagaikan cermin yang memantulkan apa yang aku (dan teman-temanku) lakukan waktu ujian ketika masih kuliah dulu (baca: mencontek).

Ternyata pola mencontek mereka sama dengan yang aku lakukan dulu. Ada yang lirik-lirik ke tempatku untuk memastikan bahwa aku sedang menoleh ke tempat lain. Ada juga yang ngutak-atik hp-nya soalnya semua contekannya disimpan disana.

Lucu saja aku melihat semua itu. Pasti dosenku dulu juga melihat hal yang sama. Aku jadi malu kalau memikirkan itu. Karena aku tahu aku juga sama kayak mereka, maka aku diam saja. Aku toh nggak suci-suci amat. Aku juga melakukan hal yang sama!

Meja dosen itu indah sekali. Aku bisa melihat lagi hal yang dulu aku lakukan. Aku mau kalau ditawari duduk tetap di meja dosen. Maksudku, aku jadi dosen beneran.

Template by:

Free Blog Templates