Kamis, 19 Mei 2011

Misiku Tahun Ini


Sudah bulan Mei, bahkan ulang tahunku pun baru saja lewat. Tapi, aku baru sempat menuliskan apa saja misiku buat tahun ini. Semuanya sederhana saja. Apalagi sekarang aku sudah bekerja. Aku jelas ingin meningkatkan kualitasku di bidang yang aku tekuni sekarang.

Terus terang saja, aku terlibat di bidang ini (aku jadi reporter) secara tidak sengaja. Awalnya sih, aku mengalami banyak sekali kesulitan (hal yang wajar apalagi kalau kamu benar-benar baru di suatu bidang dan bidang itu bukan bidang yang kamu pelajari saat masih kuliah). Untungnya, ada banyak banget yang mendukung. Aku sampai hari ini, detik ini, sangat sangat sangat menikmati apa yang aku geluti.

Ternyata dunia jurnalistik begitu menarik. Dan tentu saja, aku harus banyak menulis dan membaca. Dua hal yang paling aku cintai di muka bumi. Aku seperti terbang ke surga setelah selama satu setengah bulan mendiami neraka (ini di tempat yang kerja yang dulu: Universitas Mahendradatta Denpasar – cuma orang bodoh yang tahan kerja disana). Aku bertekad untuk terus mengembangkan keahlianku dan aku ingin menjadikan profesi reporter sebagai identitasku.

Berikutnya, tidak jauh-jauh juga dari dunia tulis menulis dan baca membaca. Aku akan menyelesaikan semua sinopsis yang masih mangkrak di blog-ku – Dunianya Mey. Ada banyak banget sinopsis yang baru setengah jalan. Memang ada sekitar puluhan sinopsis yang masih menunggu untuk diterjemahkan. Aku akan bersabar dan menerjemahkannya satu per satu. Aku tahu, ini mungkin buang-buang waktu.

Kenapa tidak copy saja dari blog lain? Memang ada pikiran kesana. Tapi kalau aku lakukan itu, aku merasa pekerjaanku akan sia-sia. Aku tahu aku tidak akan merasakan nikmati dari pekerjaanku. Makanya aku ingin melakukannya sendiri. Semua yang dilakukan sendiri, rasanya lebih nikmat saat dirasa.

Aku senang waktu orang membaca hasil terjemahanku dan mengatakan mereka semakin mengerti ceritanya. Bukankah itu artinya aku sudah cukup cekatan dalam nenerjemahkan (mata kuliah translation waktu masih di Univresitas sangat aku takuti, apalagi dosennya cukup angker)? Hal lainnya karena aku tidak mau kehilangan kemampuan bahasa inggrisku. Aku punya gelar sastra di bidang bahasa inggris dan rasanya bakal sangat aneh kalau aku lupa bagaimana bicara dan menulis dalam English. So, embarrassing!

Tahun ini akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan banyak pelajaran yang akan aku dapat. Aku berniat besar akan menyelesaikan misiku itu. Tapi, ada beberapa misi yang tidak dan belum ingin aku bagi disini. Ada banyak banget rencana dalam hidupku….

Jumat, 06 Mei 2011

Bunga Menangis

Bunga itu menangis saat aku dekati
Dia ketakutan karena langit tidak menurunkan hujan
katanya akar-akarnya sudah terluka
Menggali menembus tanah yang keras

Bunga itu bilang pohon-pohon sudah lama mati
Yang tersisa sekarang hanya ranting
Kulit-kulit pohon pun mulai terkelupas
Dan terik matahari tidak bisa dihindari lagi

Banyak rumput yang tumbuh mengelilingi bunga
Tapi mereka tidak lebih tinggi 'tuk melindungi
Mereka bahkan hanya bisa berjanji
Tanpa pernah sekali pun menepati

Sekarang bunga hanya bisa berharap
Langit semoga menurunkan hujan
Kejaiban agar menghampiri pohon-pohon
Dan rumput tidak hanya bisa berjanji saja

Aku dan Impianku

Impianku yang membumbung tinggi
Dicengkram oleh tangannya yang kuat
Mimpiku terbang melambat
Bagaikan balon yang tertusuk duri

Aku berusaha membebaskan impianku
Tapi cengkraman tangannya semakin penuh tenaga
Mungkin kekalahan sudah di depan mata
Aku harus bersiap melihat impianku jadi debu

Tapi... aku sadar
Untuk bebas dari cengkraman tangannya
Aku harus melepaskan impian yang membumbung itu
Karena sebenarnya impianku dan aku merupakan satu jiwa

Template by:

Free Blog Templates